Aksi Mahasiswa Universitas Brawijaya Mengevaluasi SBY

|


Aksi Mahasiswa Universitas Brawijaya Mengevaluasi SBY
20/10, Dalam rangka memeringati 7 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus 2 tahun kepemimpinan SBY-Boediono. Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya beserta jajaran BEM Fakultas Universitas Brawijaya menggelar aksi evaluasi pemerintahan di depan gedung DPRD kota Malang. Aksi ini juga sebagai salah satu rentetan dari rangkaian kegiatan Front Eksekutif Mahasiswa di seluruh Indonesia. Hal ini ditunjukkan kepada pemerintahan SBY yang telah gagal dalam menepati janji-janjinya. Yang mana tercermin dalam 4 indikator utama yaitu perlindungan WNI, pewujudan target pendidikan, penegakkan kekuatan hukum, dan kesehjateraan umum.
Acara yang diawali dengan long-march mulai dari Masjid Al- menuju ke gedung DPRD Malang, panji-panji dan jargon membahana selama perjalanan almameter biru. Sesampainya disana, Hadangan polisi telah mengamankan acara lain yang serupa digawangi oleh KAMMI, HMI, dan PMII . Tuntutan semua pihak sebenarnya sama agar SBY secepat mungkin meninggalkan kursinya. Terlihat dari orasi-orasi yang dikumandangkan bahwa pemerintahan seperti ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Ketika tenaga kerja baik luar dan dalam negeri tidak diperhatinkan lagi keadaanya. Bahkan, beberapa pejuang devisa negara telah siap dihukum mati di luar sana tanpa adanya pengusutan yang lebih dalam. Belum lagi target pendidikan pemerintah, 20% dana APBN yang telah dialokasikan tidak terasa manifestasinnya. Berbicara kesehjateraan umum, apabila data-data konkret diatas tidak teratasi, presentasi tercapainya kesehjateraan pasti makin tereduksi. Parahnya lagi, korupsi-korupsi yang merajalela tidak kunjung selesai pengusutannya. Macam kasus century, mafia pajak, dan kasus-kasus yang membelit kementrian akhir-akhir ini. “Reshuffle kosong! Hanyalah pengalihan isu-isu besar dan penting” sahut Arief Budi Laksono, Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya.

Selain itu, teaterikal dari BEM FIA Universitas Brawijaya tentang sikap acuh SBY terhadap permasalahan nyata negeri ini ditampilkan. Dilanjutkan peniupan lilin serta pembakaran kertas yang menunjukkan bahwa pemerintahan di tahun ini telah gagal merealisasikan harapan rakyat. Sebelum kegiatan ditutup dengan doa, Presiden EM Univerrsitas Brawijaya berhasil masuk menjadi perwakilan ke gedung DPRD menyampaikan pesan rakyat melalui mahasiswa. Besar harapan aksi ini akan membuat pemerintahan kebakaran jenggot dan meningkatkan kinerjanya. Mengingat masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesasikan negeri tercinta, Indonesia.

0 comments:

Posting Komentar